cuma pena cinta

terlalu banyak waktu kita lewati,
terlalu banyak kisah terajut bersama detik
andaikan bisa, ingin aku merekamnya,
agar suatu saat dapat kunikmati bersamamu

helaan napasku seolah doa untukmu,
semoga terus kisah ini bergulir bersama embusan angin
semoga terus rasa ini terukir bersama terpaan sinar mentari
semoga abadi, apa yang dihatimu dan dihatiku

meskipun kini kita terpisah jarak,
terkekang ruang untuk saling mengungkap cinta,
aku harap bisik pintaku dalam sujud dapat kau dengar,
hingga dimimpimu aku hadir menikmati sisa malam dalam lelapmu

agar tali begitu kuat mengikat,
dekaplah setiaku seeratnya
biarkan rasa ini hidup dibenak kita
memakan memori dan bertahta diruang nyata

• 
• 
• 
• 
• 

Harapanku jauh membumbung bersamamu
Melintasi langit,
Melewati awan-awan,
Berkumpul bersama gemintang diangkasa

Asaku bagaikan asap
Mengepul, berkumpul
Semakin lama semakin nyata
Namun kedua tanganku tak mampu untuk merengkuhnya

Kau mungkin salah satunya
Bagian dari keinginanku yang tak bisa aku ucap
Satu kata dari sebuah cerita yang Tuhan cipta
ditulisNya untuk aku, untuk kita

Aku punya berjuta pinta untuk Tuhan
Yang mungkin tak bisa aku sebutkan
Hanya dalam doa, aku rajut semuanya
Semoga ini jadi awal dan akhir yang bahagia

• 
• 
• 
• 
• 

Aku tau kamu bukan milikku,
tapi siapa suruh cintamu mengikatku di tiang kasih sayang?
Aku tau ini cuma sesaat,
tapi siapa suruh anganmu membawaku terbang melintasi waktu?

Aku sungguh ingin membawamu pergi dari dunia ini
menyembunyikanmu dari tatapan-tatapan sinis,
jauh ke tempat dimana tak seorangpun dapat menemukanmu
mungkin dilubuk hatiku, atau bahkan didasar jiwaku

Aku ingin mencari portal,
memasukinya, membawamu kesana..
mencari dunia yang mungkin tanpa penghuni
hanya aku dan kau, bahkan tidak dengan Tuhan

Aku akan menguburmu,
dengan kristal, mutiara
apapun yang bisa membuatmu jadi milikku selamunya
itulah saat aku tak ingin yang lain merebutmu, cinta

• 
• 
• 
• 
• 

waktu perlahan merangkak,
merayapi mataku yang tak juga pejam
kau masih jadi momok dibenakku,
menggelitik, memantul-mantul dipikiran..

aku tak terusik oleh detik jarum jam yang berkeliling
kenyataannya aku masih memandang layar didepanku,
penuh wajahmu, namamu
suara-suara yang membisikkan namamu terasa amat mengganggu

aku ingin  kau hadir temani sepiku,
malam ini hanya berkutat dengan papan kunci dihadapan
kau mungkin tengah menjelajah,
kuharap aku hadir dalam perjalananmu dimimpi sana..

kau, walau cuma bayangmu
aku selalu menunggunya dinyata atau tidurku,
saat lelap atau terjaga,
saat tawa atau nestapa..

malaikatku, kemari
aku kini sendiri..
menikmati suara jangkrik yang bernyanyi
menenggelamkan aku pada puisi

• 
• 
• 
• 
• 

lihat padaku,
apa yang tersembunyi hingga kau bisukan cinta?
genggam tanganku,
apa yang hangat tak mampu cairkan salju?

 pendirinmu teramat teguh,
sedihkupun hanya sebatas angin lalu..
egomu seperti membatu,
pedulipun sekedar formalitas kalbu..

tahukah kamu aku masih setia?
dimana rasa yang dulu kau punya?
lupakah?
pudarkah?

aku didekatmu meski hanya memandang..
aku disisimu meski tak mampu merengkuh..
kedaan ini telah menjadi dinding pemisah,
sepertinya lama waktu berlalu tak pengaruhi pola pikir kita..

tiadakah lagi rasa menari didasar jiwa?
hingga mudah kau pergi berlalu tanpa bertanya..
luputkah aku dari murni kasih yang kau bina?
hingga sedikitpun celah hatimu tertutup untuk ulang kisah..

penatku,
resahmu,
galauku,
kacaumu..

• 
• 
• 
• 
• 

Sayang,
malam ini tanpamu terasa begitu sepi..
nyanyian binatang malam tak mampu menghibur hati..
Sayang,
adakah aku dimimpimu malam ini?
agar setidaknya menyemangatiku yang merasa kehilangan..
Sayang,
dimana kau bumi pijaki, disana pula aku berdiri..
maaf bila suatu hari aku tak bisa disisi..
Sayang,
dengar namanya bagimu mungkin anugerah,
tapi hatiku berkecamuk karenanya, cinta..
Sayang,
air mataku malam ini menitik lagi,
kuharap katamu bukan sekedar janji..
Sayang,
mungkin ini bukan puisi..
Tapi aku amini ini juga bukan notes curahan hati..

:')

• 
• 
• 
• 
• 

Mekar!
kini waktunya aku panen bunga,
harum mewangi kepenjuru taman  hati..
kelopak merekah mengundang sang kumbang..

jari ini terluka karena mawarku,
tapi merahnya mengobati,
aku bahagia,
ku persembahkan setangkai untukmu..

darah dijari ini telah menghabisi nyawa..
membanjiri tanah hatiku,
biar!
asal senyum itu membalut perihnya..

dari sana kau bisa pahami,
betapa ini seperti api untuk air,
atau air yang memadamkan api?
aku rela untuk menjadi itu..

• 
• 
• 
• 
• 

tapak-tapak ini terlihat terlalu pasti,
walau sesungguhnya segalanya hanya semu,
namun dihatiku, basa-basi itu janji..
pura-puramu itu kata yang tersembunyi..

padanya bisa kau lihat indah dunia,
padanya pernah terbagi secelah hati..
meski diriku bertahta lebih dahulu,
meski kini namaku yang menjadi ratu..

pernahkah kau coba pindai perasaan?
masa lalu itu kadang seperti menusuk kalbu,
seolah menjadi duri dalam rasa,
yang suatu waktu membuat gerimis di sudut mata..

berjuta kata mencoba meneguhkanku,
mungkin aku berpegang pada tonggakmu,
tapi apa aku bisa menyirna ia dari isi kepala?
tapi apa aku bisa menghapus resah tentang dia dari jiwa?

meski kau genggam hatiku,
meski kau hujani aku dengan berjuta cinta,
meski aku tenggelam dalam samudera rasa,
ini takkan pernah buatku tenang jalani cerita..

• 
• 
• 
• 
• 

Mungkin bukan utuh yang kupunya dari hatiku,
mungkin kau berat untuk menyatukannya,
dan itu yang kuharap darimu,
kau punya cara untuk mengembalikan cercah gairahku..

Kepingan-kepingan itu kini ditanganmu,
akankah kau uat remuk sisanya?
sengal napasmu seperti lelah disisiku,
tapi kuharap kau akan terus menitinya hingga pulih kebentuknya..

Disana, dihati yang akan kau tinggali,
tanamlah bibit rindumu sebanyak kau mampu..
agar kau bisa berteduh kala cinta kita gersang oleh api cemburu..
dan menyejukkanmu dengan embun kenangan yang tercipta..

Kuharap kau berinya warna..
setelah ia hancur dan merana,
kini ia seolah beku setelah dirundung luka,
seolah mati setelah terbalut kecewa..

Tinggallah,
jadilah mata air untuk gurun hatiku,
jadilah mentari untuk kutub jiwaku,
jadilah cinta untukku selamanya...

• 
• 
• 
• 
• 

Mungkin rasa itu terlanjur bersalah kepadamu..
Kata-katanya,
Senyumannya,
Tak sengaja menimbulkan hujan dimatamu..

Adanya tak pernah berimu bahagia,
Detak jantungnya hanyalah pedihmu,
Embus napasnya hanyalah desah jiwamu,
Tapi tak bisa kau pungkiri kau telah hidup dan menyatu dengannya..

Yang kau caci, tapi kau peduli..
Yang kau hina, tapi kau jaga..
Ia seperti debu dimatamu,
Namun ia tetaplah berlian dalam kemelut hatimu..

Tanpa kau sadari, senyummu adalah senyumnya..
Gerimis dipipimu adalah mata air kerinduannya..
Kini ia menjauhimu, sedihkah kau?
Kau hanya menutupi duka yang merundungmu..

• 
• 
• 
• 
• 

Lama sudah tak ku titi jalan ini,
tak kurasa suri yang dahulu mengoyakku,
tak kucium wangi harummu yang semerbak..
Aku semakin meninggalkanmu..

Meski kau jauh tertimbun kenangan,
kau hidup bersama angan..
Terkadang bahkan kau bergurau denganku,
bagaimana jika kau dan memori tentangmu menyekap hidupku selamanya?

Aku tertawa,
kau punya bahagia..
tanpa aku,
tanpa cintaku,
kau tetaplah seseorang..

Napasmu mengaliri udaraku..
Detak jantungmu mengiangi telingaku..
hentikan!
aku mungkin merasa terlalu bersalah,
aku tak punya pilihan untuk hidup dengan air mataku..
maka aku putuskan,

kan ku hapus semua tentangmu,
bayangmu..

• 
• 
• 
• 
• 

Seperti merajut benang kusut yang hendak kau tenun,
aku mencintaimu penuh liku..
Tidakkah kau sadari awan mendung menantimu, wahai pelangi?
Atau kau hanya berpura bingung untuk menghindari..

Kala wajahku hanya penghias lekukan cinta dihatimu,
aku ingin kau rasa debar keraguan ini mengelitik jiwa..
Aku pula tak ingin angin ini bertiup kencang di dadaku..
Rasanya bagai aku berada di musim salju..

Ini mungkin perasaan yang salah,
tapi ini terlihat begitu nyata saat kau denganku..
Seolah mentari tak mampu lagi mencairkan suasana saat kita bersama..
Seakan batinmu terbelenggu salju, terperangkap..

Aku ingin kau bebaskan rasamu,
bebaskan cinta yang membeku ditengah gurun itu..
Hangatnya rasapun tak lagi kau balas senyum indah..
Cuma simpul dari mata bening saat kau menatapku..

:')

• 
• 
• 
• 
• 

Cinta,
Adakah pada malamnya hadir wajahku?
Bisakah dia rasa getar ini tiap bertemu?
Saat kemelut mengguncang sisi lain batinku..

Cinta,
Adakah ia ingat aku pernah dihatinya?
Bisakah dia lihat kata yang tertulis dilubuk jiwa?
Kata yang tak pernah terucap namun jelas tersirat..

Apakah sama yang dia rasa saat ini?
Dendang gundah hati tak mampu ku halau lagi..
Kubiarkan anak panah rindu melesat kejantungku,
Mengoyak perasaan, mencabik-cabik semua harapan..


Cinta,
Betapa aku ingin ia mengenalku,
Betapa ingin kupandangi ia dari dekat,
Betapa ingin kupeluk jiwanya hingga petang menjemput hari..

Senada rinduku sendu..
Binar-binar kenangan ini terasa mati..
Aku tak mampu lagi berpaling hati,
Tapi bila kau terus beku mungkin aku harus pergi..

• 
• 
• 
• 
• 

Apa yang bisa ditutupi awan atas matahari,
tetap akan ditembus sinarnya..
Apa yang bisa ditutupi kabut atas bukit,
tetap akan diterjang hijaunya..

Aku tak sekalipun sembunyi rasa,
Aku bukan tak sanggup membohongimu,
namun aku terlalu takut kau pergi,
kau bagi hati..

Pelangi tak selalu berwarna-warni,
Hingga rupanya hujan mengharap mentari lebih dari sekedar menyinari..
Awan kelabu membungkus langit, menghapus biru..
Bagai tangis seorang gadis yang dilanda ragu..

Sejenak kau berpikir, aku gentar..
Bukan maksudku untuk menghapus rasa yang berdiri tegar..
Namun gelisahku memakan jiwa dan segenap perasaan..
Kamu, yang selama ini berjuang untuk aku..

• 
• 
• 
• 
• 

Ada kesejukan yang berembus bagai semilir angin,
Saat mata itu lekat menatap,
Saat sudut bibirnya menyungging senyum,
Saat aku hanya bisa terpana dan beku bagai salju..

Ada getar yang mengguncang dada tiap berjumpa,
Kala ia sapa aku dengan suaranya,
Kala kata-katanya menyebutku turut serta,
Kala aku hanya bisa mengikuti gerak-geriknya yang indah..

Aku sepertinya terbius rasa..
Terbuai oleh wajah rupawan sang raja..
Aku, jatuh cinta..
Sekali lagi pada seorang laki-laki yang kurasa ia membuatku buta..

:')

• 
• 
• 
• 
• 

Adakah kau ingat?
Hari dimana semua janji terucap,
Kepercayaan berdiri tegap,
Cinta teguh dan kukuh mengecap..

Tapi kini hanya kenangan
Tentang cintamu pada hati seorang insan
Yang pernah kau tawan,
Pernah kau inginkan


Adakah pedulimu padaku?
Sebelum mawar rekah lagi,
Sebelum mentari tenggelami mimpi,
Sebelum bulan datang mengganti


Aku hanyalah sepenggal masa lalu
Mungkin kau sudah lupa,
Tapi secarik janjimu masih kusimpan
Dan selalu ku baca mejelang senja..

• 
• 
• 
• 
• 

malam, peluklah ia..
aku tau dihatinya kini penuh resah..
timang ia hingga lelap menghampirinya..
sedang cinta tak bisa buat ia hidup bahagia dengan tawa..

malam, beri ia sejuta bintang..
aku tak bisa selalu terjaga disampingnya..
belai rambutnya dengan heningmu..
bisikkan padanya aku akan selalu menunggu..

duhai malamku,
rasa ini miliknya..
meski entah apakah hatinya hanya untukku..
sampaikan pada Tuhan,
bahwa aku begitu menyayanginya, malammm...

• 
• 
• 
• 
• 

kuterima salammu lewat gerimis yang mengalir melewati depan rumahku..
terdengar tangismu dari gemericiknya..
air matamu bagaikan airnya yang semakin deras..
jerit hatimu menggelegar bersama petir yang bersahutan..

kau,
ingin sekali kujelaskan..
aku, dengan puisiku,
yang biasanya kucipta satu untukmu..

bagaimana caranya kau tau
aku masih selalu untukmu
masih menyimpan rajutan kisah yang kau buat untukku
kisah kita, dalam melodi dan nada-nada cinta..

hatiku,
meski kini bukan milikmu..
meski tak kau peluk dinginnya..
tapi selalu ia mengukir pasti namamu..

• 
• 
• 
• 
• 

ketika aku mengenalmu,
aku tak hanya mengenal wajahmu..
tak hanya melihat pantulanmu dibola mataku,
tapi jauh dari itu..

aku merasakannya,
cintamu, kasihmu..
tapi aku tak bisa lihat isi hati dan kepalamu..
tak bisa baca jalan pikiranmu..

apakah aku harus
terluka lagi? menangis lagi?
kumohon akhiri permainan ini,
permainanmu pada hatiku..

aku sungguh mengerti,
aku lebih dari paham tentang kamu..
sebab cintaku bukan hanya mengenalmu..
tapi juga kau, jiwa dan sifatmu..

• 
• 
• 
• 
• 

Jika memang cinta itu cuma seuntai kata,
Bisakah kata itu melukiskan asa di hatiku?
Jika memang cinta cuma perhiasan semata,
Apakah ia terganti dengan barang lain agar tetap indah?
Dan jika memang cinta itu hanya sebuah materi,
Apakah bisa kubeli dengan uang yang kupunya?
Tapi tentu TIDAK!!

Aku tau cinta tak mampu terungkap hanya dengan kata,
Tak dapat terganti seperti barang,
Dan tak akan bisa dibeli dengan seluruh harta yanga ada..


Aku cinta kamu..


Yang pasti aku cum ingin lewati hari denganmu,
dan mengukir senyum dibibir manismu..


created by: Fahmil Khoriji

• 
• 
• 
• 
• 

Kapan lagi kau tanya mengapa aku menangis?
Kapan lagi kau hapus air mata yang menitik dipipiku?
Aku tau apa akan kau jawab..
Tidak lagi, takkan pernah..

Aku menyusuri selangkah kenangan bersamamu
betapa saat-saat itu takkan lagi terjadi dihidupku
mungkin akan kau temukan warna baru dipelangimu
dan aku akan bersama mentari baru selepas hujan

Tapi aku rindu pada puisi yang kubuat dengan air mata
pada kesedihan yang terjadi antara kita
pada cemburu yang membuatmu bagai api membara
atau pada tawa yang tersungging saat canda melepas cinta

Waktu itu akan berputar seiringmu
hingga kau temukan jalan bercabang pada hatimu
tinggalkan jalan yang dulu, pergilah menuju terang
disana menanti sebuah kebahagiaan

Kenangan itu pasti akan kusimpan
disini, dihatiku yang paling dalam
tak seorangpun boleh membuangnya, membakarnya
meski cinta untukmu telah habis dimakan masa..

• 
• 
• 
• 
• 

Tuhan, biarkan aku mencintainya..
Biarkan aku memandanginya saat ia tersenyum..
Biarkan aku mendekapnya saat ia dingin..
Atau biarkan aku memeluknya saat ia menitikkan air mata..

Tuhan, ijinkan aku menyayanginya
Ijinkan aku hapus sedih yang melekat dimatanya..
Ijinkan aku ukir senyum disudut bibirnya..
Atau ijinkan aku menggenggam tangannya saat ia perih terluka..

Aku tak pernah tau, Tuhan..
Mengapa rasa ini tumbuh sekejapan..
Mengapa indahnya tak mampu kutahan..
Menyelusup aliran darah dan rongga dada, menyesakkan..

Aku ingin nikmati, Tuhan..
Walau hanya memandangnya dari kejauhan..
Walau hanya memimpikannya setiap mataku terpejam..
Walau hanya angan yang tak mungkin jadi kenyataan..

Hanya padaMu, Tuhan..
Cinta ini aku titipkan..
Suatu saat pasti kau beri aku pasangan..
Bukan yang aku ingin, tapi yang ku butuhkan..

:')

• 
• 
• 
• 
• 

Bila kau inginkan aku untuk disini,
maka aku akan disini selamanya..
Bila kau minta hatiku untuk kau simpan,
maka aku akan beri untukmu sepenuhnya..

Jangan lihat bagaimana aku mencintaimu..
Tapi rasaka cinta itu mendekapmu hingga tak seembuspun kau bisa bernapas..
Jangan dengar mereka berkata tentang masa laluku..
Tapi lihat betapa aku berjuang melupakannya..

Sungguh meski tak akan bisa namun aku berusaha..
Sungguh meski sedikit aku ingin kau bantu sembuhkan lukaku..
Hingga akhirnya semua ini jadi sesuatu yang utuh,
yang tak sejengkalpun ada ruang untuk yang lain..

Letakkan senyummu digenggamanku..
Takkan ku remas,
Namun akan ku peluk erat dan tak pernah ku lepas..

Letakkan hatimu dihatiku,
Takkan ku lukai,
Namun akan kujaga sampai kau tak ingat kau pernah mencintai oranglain..

:')

• 
• 
• 
• 
• 

Dengar debaran jantungku seirama musik cinta..
Mengalun seperti rintikkan hujan saat gerimis datang..
Menderu bagai letupan gunung yang memuntahkan magma..
Berdesir bersama lirih angin meniup telingamu..

Kemana kau pergi, bayanganku mengikuti..
Bergelantung dilentiknya bulu matamu..
Aku memeluk jejakmmu,
Mengukir pasti keangkuhan cinta..

Biar tangan ini memandu tanganmu menulis kisah..
Atau sekedar melihatmu melukis gambar wajahku diatas kanvas..
Setidaknya panjang waktu lalu tak seindah waktu kini..
Maka rebahlah kita pada keadaan dan mengikuti senada harmoni..

Langkah kecilmu akan membawamu pada sebuah bukit..
Begitu pula bayangku yang menyertai..
Disana tumbuh bunga kepercayaan abadi..
Namun tidak, tidak selama kau terus mengingkari..

• 
• 
• 
• 
• 

mawarku,
jaga cintaku seperti kau jaga keindahanmu..
jangan biarkan ia menyentuhku seperti tak kau biarkan ia menyentuhmu..
gores tangannya bila ia berniat menyuntingku seperti ia menyuntingmu..

mawarku,
warnai hidupnya dengan indahmu seperti kau warnai hariku dengan namamu..
sentuh jiwanya dengan keluguan merahmu..
jangan biarkan ia hinggap dibunga lain..

aku tak mungkin lagi jaga hatinya,
tak mungkin lagi disisinya saat ia jenuh..
aku tak selalu disampingnya bila ia rindu..
maka kumohon, biarkan ia hinggapi putikmu selamanya..

ia tak tau kemana mesti disusuri cintanya..
ia tak tau bahwa aku tak akan lagi mengiringnya..
yang ia tau kami akan selalu satu..
maka kupinta kau mawarku, temani ia saat aku jauhh...
:')

• 
• 
• 
• 
• 

Mungkin sebagian kisah kita akan hilang..
Seperti debu yang dihempas angin ke udara..
Tapi aku harap namaku masih membekas dibenakmu..
Masih kau jaga ukirannya..

Biar aku sendiri yang hapus kenangan kita,
Biar kau lupa,
Biar tiada lagi luka..
Biar semuanya tersenyum bahagia..

Andai bisa kau dengar aku menangis..
Andai bisa kau rasa aku terpuruk juga..
Tapi aku tak ingin kau rasakan pedihku..
Lekas pergi, jangan menoleh lagi..

Aku akan membakar semua cinta..
Biar yang tersisa hanya amarah..
Biar kau bisa cari bunga lainnya..
Hingga aku tak perlu lagi menjaga..

• 
• 
• 
• 
• 

Bilakah aku hanya sebuah persinggahan,
Dari jalan cerita cintamu yang panjang..
Singgahlah barang sekejap..
Biar kuhidangkan kasih sayang untuk kau cicip..

Bilakah aku hanya penginapan..
Dari sekelumit kisah cintamu yang panjang..
Tinggallah barang sedetik..
Biar kusiapkan ranjang mimpi dan harapan untuk kau rebah..

Aku tak akan berharap banyak untuk hatimu..
Aku hanya minta jangan lukai hati kecilku..
Bila kau gores, maka ia koyak..
Tak bisa ku cari dimana rasa sakitnya..

Maka teruslah kau berjalan..
Menyusuri rute cinta dihatimu..
Mampir ditiap hati yang memang ditujukan agar kau tak terlalu letih..
Dan kembalilah suatu saat kau lewat lagi dihalaman cintaku..

• 
• 
• 
• 
• 

Kususuri jalan sepanjang pantai hatimu..
Ombak cintamu bergulung mendaratkan impian..
Gemuruhnya membuatku tergetar..
Mendebur didinding keanguhanku, meruntuhkannya..

Jejakmu tertanam dipasir pantai..
Sebagiannya terhapus air laut yang beriak menuju tepi..
Aku terpaku diantara karang..
Menatapi kokohnya perjuangan..

Seharusnya aku bisa lebih luluh dari ganggang laut..
Tapi aku harus menjadi lebih kuat dari terumbu karang untuk teguh..
Aku tak boleh kalah dengan deburmu yang menerjang..
Seupama aku menitikkan tinta diantara jutaan butir pasir..

Kau hatiku,
jaga kini apabila kau sungguh..
jangan anggap permainan katak dalam tempurung..
Janjimu kutunggu, kunanti selalu..

• 
• 
• 
• 
•